MAKALAH MIKOLOGI
Sejarah
dan klasifikasi jamur
Dosen : Ahmad Jais,SKM.,M.si
Disusun oleh kelompok 1:
1. Adityas chrisdiannara
|
8.Edi sutrismo
|
2.Anas kanedy
|
9.Endah sri utari
|
3.Amanah husna
|
10.Fessy novita sari
|
4.Bebry age kurniawan
|
11.Fransiska lusiana
|
5.Candra eka permana putra
|
12.Gusti hayati
|
6.Depi permata sari
|
13.Hefti susanti
|
7. Dwi levvina
|
AKADEMI ANALIS KESEHATAN (AAK)
HARAPAN
BANGSA BENGKULU
2016-2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat, petunjuk, dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
Biologi tentang Jamur. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahan untuk menambah
pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam
belajar Biologi khususnya tentang Jamur. Makalah ini dibuat sedemikian rupa
agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang Jamur(Fungi)
secara lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Jamur. Jangan segan
bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak
pada kita semua.
Bengkulu,17 Maret 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL......................................................................................................... ..i
KATA
PENGANTAR
...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
.................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
..................................................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah
............................................................................................
2
C.
Tujuan
Penulisan
...............................................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah klasifikasi
jamur...........................................................................................
..3
B. Pengertian Fungi
..............................................................................................
6
C. Reproduksi Jamur
.............................................................................................
8
D. Struktur Tubuh
Jamur........................................................................................
9
E. Klasifikasi
Jamur..............................................................................................
10
F. Liken(Lumut
Kerak)..........................................................................................
14
G.
Mikorhiza............................................................................................................
15
H. Peranan Jamur Bagi Kehidupan ...................................................................... .
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................... .
18
DAFTA
PUSTAKA
.......................................................................................................
19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam pembelajaran biologi berkaitan
dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis,
sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta
konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa
untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri
dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik)
(Bambang, 1998).
Fungi atau cendawan adalah
organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya.
Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut
sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya
(Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan
sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah
dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang
umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan,
organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.
Jamur sering dianggap sebagai
organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur
sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian
terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak
pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah
tidak terdapat perbedaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam Makalah ini antara
lain sebagai berikut :
1) Apa
pengertian dari jamur?
2) Bagaimana
sistem reproduksi jamur?
3) Bagaimana
struktur tubuh jamur ?
4) Bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi?
5) Apa itu
lumut kerak?
6) Apa yang
dimaksud dengan Mikoriza?
7) Apa peranan
jamur ?
8) Bagaimana
sejarah dan klasifikasi jamur?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1) Untuk
mengetahui pengertian dari fungi.
2) Untuk
mengetahui sistem reproduksi jamur.
3) Untuk
mengetahuistruktur tubuh jamur.
4) Untuk
mengetahui bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi.
5) Untuk
mengetahui apa itu lumut kerak.
6) Untuk
mengerahui apa yang d maksud dengan mikoriza.
7) Peran jamur.
8) Sejarah dan
klasifikasi jamur.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah
klasifikasi jamur
Aristoteles (384 – 322 SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua
kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak
dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata.
John Ray (1627 – 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis dan spesies.
Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur.
Pada tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu :
1. Monera (bakteri dan ganggang biru)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik.
Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
2. Protista (ganggang dan protozoa)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3. Fungi (jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta).
4. Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup
5. Animalia (hewan).
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
John Ray (1627 – 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis dan spesies.
Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur.
Pada tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu :
1. Monera (bakteri dan ganggang biru)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik.
Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
2. Protista (ganggang dan protozoa)
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.
3. Fungi (jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta).
4. Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup
5. Animalia (hewan).
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
B. PENGERTIAN
JAMUR
Jamur dalam bahasa Indonesia
memiliki beberapa arti yang agak berkaitan:
1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak
di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk
seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian
yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut
basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap
berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa
dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur
kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus
campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari
fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media
mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3) Jamur adalah sebutan lain untuk
kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan "Rotinya sudah
berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.
Jamur adalah organisme yang terdapat
dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun
antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove,
di bawah permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara.
Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain
kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien
yang diperlukan.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi
ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal
sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun
seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual
dan aseksual.
Sedangkan
dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma eukaryotik yang
hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel
fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi
salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati
infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini
fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi
(penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan
menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh
antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.
C. REPRODUKSI JAMUR
Spora fungi memiliki berbagai bentuk
dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya
spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora
dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi
lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka
sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa
oleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat
yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang
dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
1) Aksospora:
Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan
askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2) Basidiospora:
Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan
basidium.
3) Zigospora:
merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua
hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa
cendawan melebur.
4) Oospora:
Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium,
pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anteredium mengasilkan oospora.
D. STRUKTUR TUBUH JAMUR
Jamur termasuk tumbuhan tingkat rendah dan
seperti halnya dengan tumbuhan lainnya jamur mempunyai 2 fase dalam siklus
hidupnya, yaitu:
·
fase
vegetatif
·
fase
reproduktif/generatif.
Struktur vegetatif dari jamur
sendiri terdiri dari hifa yang menyerupai benang-benangpanjang. Hifa secara
kolektif membentuk miselium dan panjangnya ada yang sampai beberapa meter. Hifa
ada yang beruas dan tak beruas. Pada hifa yang beruas hifanya terbagi dengan
sekat-sekat dan setiap ruas mengandung satu nucleus atau banyak nucleus.Pada
tipe yang tak beruas terdiri dari hifa yang mempunyai banyak nucleus yang tidak
dibatasi oleh sekat. Pada tipe ini dapat pula dijumpai dinding sekat terutama
pada hifa yang tua. Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik atau endofitik.
Miselium yang ektofitik berada pada permukaan tanaman inang sedangkan miselium
yang endofitik berada didalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara
interseluler (diantara sel) atau intraseluler (masuk kedalam sel). Hifa yang
ektofitik dan interseluler membentuk haustorium ke dalarn sel untuk memperoleh
zat makanan. Bentuk haustorium dapat bulat atau seperti akar.
E. KLASIFIKASI
JAMUR
1)
Divisi Zygomycota
Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di
atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk. Namun, Zygomycota
berasal dari Zigospongarium. Zigospora merupakan spora istirahat yang memiliki
dinding tebal.
Jenis jamur yang tergolong Zygomycota, antara lain:
·
Jamur Roti
(Rhizopus Nigricans)
Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat
dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti
akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat menghasilkan
sekitar 50.000 spora.
·
Jamur Tempe
(Rhizopus Stolonifer)
Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe.
Reproduksi rhizopus Stolonifer dapat terjadi secara seksual dan aseksual.
·
Pilobolus
Adalah salah satu jamur yang biasa
hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat
bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif
terhadap cahaya.
2)
Divisi Ascomycota
Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler
dan multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada juga yang
bersifat saprofit.
Spesies yang tergolong Ascomycota, diantaranya sebagai
berikut:
·
Penicillium
Jamur ini berwarna hjjau kebiruan
dan tumbuh baik pada buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan
bergula. Penicillium dibagi menjadi dua: Penicillium Camemberti dan Penicilium
Requeforti, kedua jamur ini dimanfaatkan dalam industri keju. Beberapa setelah
keju tersebut ditanam diatas keju, cabang hifa akan tumbuh diseluruh keju.
·
Ragi
(Saccharomyces)
Merupakan organisme uniseluler yang dikelompokkan ke
dalam Ascomycotakarena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus
·
Neurospora
Jamur ini dimanfaatkan untuk pembuatan makanan dari
kacang tanah dengan suatu proses fermentasi jamur. Selain dimanfaatkan sebagai
pembuatan oncom, jamur juga digunakan sebagi objek penelitian genetika.
·
Higrophorus
Coccineal dan Morcella Deliciosa
Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang hewan
selain itu, dapat membusukkan kayu dna buah-buahan.
3)
Divisi Basidiomycota
Pada umumnya tubuh buah jamur dari divisi Basidiomycota
berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran kecil
(Mikroskopis). Jamur dari divisi basidomycota memiliki ciri khas, yang memiliki
Basidium. Basidium merupakan alat reproduksi seksual yang terdapat dalam bilah.
Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp.
Spora yang dihasilkan dalam basidium dinamakan Basidiospora.
Beberapa contoh spesies dari Divisi Basidiomycota,
antara lain:
·
Puccinia
Graminis
·
Jamur Merang
(Volcariella Volvacea)
·
Ustilago
maydis
·
Jamur Kuping
·
Amanita
Muscaria
4)
Divisi Deuteromycota
Jamur yang tergolong Deuteromyota
adalah jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini biasa
disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfecti (Campbell, 1998: 581).
Reproduksi aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan Konidium.
Berikut contoh jamur dari Divisi Deuteromycota, antara
lain:
·
Aspergillus
Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat
keasaman dan kandungan gula tinggi.
·
Epidermophyton
dan Mycosporium
Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada manusia.
Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium
penyebab penyakit kurap.
·
Fusarium,
Verticellium, dan Cercos
Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada
tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat merugikan
tumbuhan yang diserangnya.
F. LIKEN (LUMUT KERAK)
Adalah hidup simbiosis antara jamur
dengan algae. Liken merupakan hasil simbiosis antara jamur ascomycotina atau
basidiomycotina dengan algae hijau atau algae biru. Lumut kerak dapat kita
temukan pada kulit pohon dan batu-batuan. Talus liken berbentuk tipis yang
tersusun atas miselium dan hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan warna serta
habitat tertentu yang mempunyai ketergantungan pada jenis-jenis dan algae yang
ada.
Jamur pada liken memperoleh makanan
dari hasil fotosintesis algae, dan memperoleh air atau mineral dari jamur.
Inilah yang menunjukan adanya simbiosis antara jamur dan algae. Lumut kerak
melekat pada batu-batuan menggunakan rizoidnya. Bila terjadi perobahan cuaca
dan kelembaban, maka liken akan melepaskan fragmen talus dan zat kimia sehingga
dapat melapukan permukaan batuan tersebut dengan demikian liken akan tetap
hidup.
Karena sifat di atas liken disebut
dengan tumbuhan pioner (tumbuhan pertama atau pemula yang dapat mencapai pada
lahan yang baru.
Contoh :
·
Usnea
barbata dan Usnea dasypoga : untuk obat tuberculosis, pengahsil antibiotik asam
usnin.
·
Parmelia
acetubulum : berupa lembaran seperti kulit, hidup di pohon dan batu-batuan.
G. MIKORHIZA
Adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis
jamur dan akar tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan Jerman,
merupakan orang yang pertama kali emnemukan hubungan simbiosis antara akar
tumbuhan dan jamur yang dinamakan Mikoriza pad atahun 1885.
Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah
sebagai berikut:
1) Ektomikorhiza : hidup
antara jamur dengan tanaman pinus, apabila hifanya tidak menembus ke dalam akar
tetapi hanya pada sampai lapisan epidermis. Dengan adanya ektomikorhiza akar
tanaman tidak memerlukan lagi bulu-bulu akar. Melalui jamur ini tanaman dapat
memperoleh air atau unsur lainnya. Jamur ini tidak dapat hidup tanpa
bersimbiosis dengan akar tanaman.
2) Endomikorhiza : hidup
antara jamur dengan tanaman, apabila hifanya dapat menembus sampai ke dalam
(korteks). Jamur ini biasanya terdapat tanaman anggrek, kol, bit dan beberapa
jenis pohon lain. Endomikorhiza dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan tanaman
inangnya. Jamur ini membantu pertumbuhan bintil akar tanaman Leguminoceae dan
mempercepat fiksasi nitrogen.
Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah
sebagai berikut:
A. Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat
meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
B. Tumbuhan
lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air
C. Mikoriza
melindungi akar dari infeksi organisme yang pathogen
D. Mikoriza dapat membentuk hormon
auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan
tumbuhan
H. PERAN JAMUR
BAGI MANUSIA
Penggunaan manusia jamur untuk
persiapan makanan atau pelestarian dan keperluan lainnya sangat luas dan
memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian dan mengumpulkan jamur merupakan
industri besar di banyak negara. Studi tentang dampak menggunakan historis dan
sosiologis dari jamur ini dikenal sebagai ethnomycology .
Karena kapasitas kelompok ini untuk
menghasilkan berbagai besar produk alami dengan antimikroba aktivitas biologis
atau lainnya, banyak spesies telah lama digunakan atau sedang dikembangkan
untuk industri produksi antibiotik , vitamin, dan anti-kanker dan
kolesterol-menurunkan obat. Baru-baru ini, metode telah dikembangkan untuk
rekayasa genetika jamur, yang memungkinkan rekayasa metabolik spesies jamur.
Sebagai contoh, modifikasi genetik dari spesies ragi yang mudah tumbuh pada
tingkat yang cepat dalam fermentasi besar kapal-telah membuka cara farmasi
produksi yang berpotensi lebih efisien daripada produksi oleh organisme sumber
asli.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Fungi merupakan mikroorganisme eukariota
yang sebagian besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari
kapang dan khamir. Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu sebagi saprofit,
parasitik dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya
melalui penyerapan (absorpsi).
Fungi menempati lingkungan yang
sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan banyak organisme baik
di darat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler
dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau
septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh Selulosa dan Kitin (polisakarida
yang mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu
cara seksual dan aseksual.
Berdasarkan pada cara dan cirri
reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau berfilamen di dalam
dunia Funi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2003.
Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Sumber : http://biologigonz.blogspot.com
Kimball, John W.
1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986.
Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. Hal: 131
Slots Guru - Casino & Gambling Software - JtmHub
BalasHapusSlot Guru is a provider of gambling software solutions including Slot Games, Slots & Casino 안성 출장안마 Games. 대전광역 출장샵 In addition to their 경기도 출장마사지 own 구리 출장마사지 games, Slots Guru offers 부산광역 출장마사지 their