Kamis, 12 Mei 2016

makalah mikologi tentang sejarah dan klasifikasi jamur

MAKALAH MIKOLOGI
                                                       Sejarah dan klasifikasi jamur
        
Dosen : Ahmad Jais,SKM.,M.si
Disusun oleh kelompok 1:
1. Adityas chrisdiannara

8.Edi sutrismo

2.Anas kanedy

9.Endah sri utari

3.Amanah husna

10.Fessy novita sari

4.Bebry age kurniawan

11.Fransiska lusiana

5.Candra eka permana putra

12.Gusti hayati

6.Depi permata sari

13.Hefti susanti

7. Dwi levvina



            AKADEMI ANALIS KESEHATAN (AAK)
HARAPAN BANGSA BENGKULU
2016-2017

i



KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas  segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Biologi tentang Jamur. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Biologi khususnya tentang Jamur. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang Jamur(Fungi) secara lebih lanjut.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Jamur. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.



                                                                                                Bengkulu,17 Maret 2016


                                                                                                            Penulis












ii



DAFTAR ISI


HALAMAN AWAL.........................................................................................................   ..i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................       ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................        iii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ..................................................................................................         1
B.   Rumusan Masalah ............................................................................................          2
C.   Tujuan Penulisan ...............................................................................................         2

BAB II PEMBAHASAN
       A.Sejarah klasifikasi jamur........................................................................................... ..3
B.  Pengertian Fungi ..............................................................................................         6
C.  Reproduksi Jamur .............................................................................................        8
D.  Struktur Tubuh Jamur........................................................................................        9
E.  Klasifikasi Jamur..............................................................................................         10
F.  Liken(Lumut Kerak)..........................................................................................        14
G.  Mikorhiza............................................................................................................      15
H. Peranan Jamur Bagi Kehidupan ......................................................................  .       17

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ......................................................................................................     .   18
           
DAFTA PUSTAKA .......................................................................................................       19






iii



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
           
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998).
            Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.
Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak terdapat perbedaan.

B.     RUMUSAN MASALAH
           
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam Makalah ini antara lain sebagai berikut :
1)      Apa pengertian dari jamur?
2)      Bagaimana sistem reproduksi jamur?
3)      Bagaimana struktur tubuh jamur ?
4)      Bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi?
5)      Apa itu lumut kerak?
6)      Apa yang dimaksud dengan Mikoriza?
7)      Apa peranan jamur ?
8)  Bagaimana sejarah dan klasifikasi jamur?
C.     TUJUAN
           
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1)      Untuk mengetahui pengertian dari fungi.
2)      Untuk mengetahui sistem reproduksi jamur.
3)      Untuk mengetahuistruktur tubuh jamur.
4)      Untuk mengetahui bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi.
5)      Untuk mengetahui apa itu lumut kerak.
6)      Untuk mengerahui apa yang d maksud dengan mikoriza.
7)      Peran jamur.
8)   Sejarah dan klasifikasi jamur.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah klasifikasi jamur
Aristoteles (384 – 322 SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata.

John Ray (1627 – 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis dan spesies.

Carolus Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur.

Pada tahun 1969 R.H Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu :

1. Monera (bakteri dan ganggang biru)

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik.

Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria)

2. Protista (ganggang dan protozoa)

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur.

3. Fungi (jamur)

Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta).

4. Plantae (tumbuhan)

Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup

5. Animalia (hewan).

Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).





















B.    PENGERTIAN JAMUR
Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak berkaitan:

1)   Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).

2)   Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.

3)   Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.
            Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
            Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
                        Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.
  








C.     REPRODUKSI JAMUR
            Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
1)       Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2)      Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
3)      Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4)       Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium mengasilkan oospora.





D.     STRUKTUR TUBUH JAMUR
            Jamur termasuk tumbuhan tingkat rendah dan seperti halnya dengan tumbuhan lainnya jamur mempunyai 2 fase dalam siklus hidupnya, yaitu:
·         fase vegetatif
·         fase reproduktif/generatif.
Struktur vegetatif dari jamur sendiri terdiri dari hifa yang menyerupai benang-benangpanjang. Hifa secara kolektif membentuk miselium dan panjangnya ada yang sampai beberapa meter. Hifa ada yang beruas dan tak beruas. Pada hifa yang beruas hifanya terbagi dengan sekat-sekat dan setiap ruas mengandung satu nucleus atau banyak nucleus.Pada tipe yang tak beruas terdiri dari hifa yang mempunyai banyak nucleus yang tidak dibatasi oleh sekat. Pada tipe ini dapat pula dijumpai dinding sekat terutama pada hifa yang tua. Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik atau endofitik. Miselium yang ektofitik berada pada permukaan tanaman inang sedangkan miselium yang endofitik berada didalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara interseluler (diantara sel) atau intraseluler (masuk kedalam sel). Hifa yang ektofitik dan interseluler membentuk haustorium ke dalarn sel untuk memperoleh zat makanan. Bentuk haustorium dapat bulat atau seperti akar.



E.    KLASIFIKASI JAMUR

1)       Divisi Zygomycota
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1OIOub5-XyyCVOtXhK7yJw0meP5hiWqmfLy8TqHFgkgL4dxGwvuJoMroXiyZMpRhcFpHuzYNC4X4Oy0IsUPEKSPJPR2FCVex5uZkkX5g31m8Rcnfad4yJp2vCMVDXP_vwxKWmE-ltVxI/s1600/Zygomycota.jpg
Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk. Namun, Zygomycota berasal dari Zigospongarium. Zigospora merupakan spora istirahat yang memiliki dinding tebal.
Jenis jamur yang tergolong Zygomycota, antara lain:
·         Jamur Roti (Rhizopus Nigricans)
Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.
·         Jamur Tempe (Rhizopus Stolonifer)
Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe. Reproduksi rhizopus Stolonifer dapat terjadi secara seksual dan aseksual.
·         Pilobolus
Adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.

2)       Divisi Ascomycota
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUE5FC0FTRJ5eZDubJcs3C-x4C-wlMFgkDPjyzZ5Qld8PWMz_UTcn9EVmt4qUFtrttf1GpivIpzFa6U_feP8Jy1udjyFEjastJUmswPhyFxNRzAhL1rmmsYj1JtRD7c4GN6RfEm4ZgxcU/s1600/Ascomycota.jpg
Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler dan multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
Spesies yang tergolong Ascomycota, diantaranya sebagai berikut:
·         Penicillium
Jamur ini berwarna hjjau kebiruan dan tumbuh baik pada buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. Penicillium dibagi menjadi dua: Penicillium Camemberti dan Penicilium Requeforti, kedua jamur ini dimanfaatkan dalam industri keju. Beberapa setelah keju tersebut ditanam diatas keju, cabang hifa akan tumbuh diseluruh keju.
·         Ragi (Saccharomyces)
Merupakan organisme uniseluler yang dikelompokkan ke dalam Ascomycotakarena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus
·         Neurospora
Jamur ini dimanfaatkan untuk pembuatan makanan dari kacang tanah dengan suatu proses fermentasi jamur. Selain dimanfaatkan sebagai pembuatan oncom, jamur juga digunakan sebagi objek penelitian genetika.
·         Higrophorus Coccineal dan Morcella Deliciosa
Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang hewan selain itu, dapat membusukkan kayu dna buah-buahan.

3)       Divisi Basidiomycota
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi21h_4VMH6k4XfquP8ASWN2IVQ7hWC0uAxsU8IxapFELbbXO07nQgeGl_3YpQAbkjIKPbMPiG3_qKgNzYB2T1xdDvdWWQSKv5vtz1cB-AthqpM6i1fzklx90MW6FRlXS8exaQ3W14jhfM/s1600/basidiomycota.jpg
Pada umumnya tubuh buah jamur dari divisi Basidiomycota berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran kecil (Mikroskopis). Jamur dari divisi basidomycota memiliki ciri khas, yang memiliki Basidium. Basidium merupakan alat reproduksi seksual yang terdapat dalam bilah. Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp. Spora yang dihasilkan dalam basidium dinamakan Basidiospora.
Beberapa contoh spesies dari Divisi Basidiomycota, antara lain:
·         Puccinia Graminis
·         Jamur Merang (Volcariella Volvacea)
·         Ustilago maydis
·         Jamur Kuping
·         Amanita Muscaria

4)       Divisi Deuteromycota
Jamur yang tergolong Deuteromyota adalah jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfecti (Campbell, 1998: 581). Reproduksi aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan Konidium.
Berikut contoh jamur dari Divisi Deuteromycota, antara lain:
·         Aspergillus
Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan derjat keasaman dan kandungan gula tinggi.
·         Epidermophyton dan Mycosporium
Kedua jenis jamur ini merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton menyebabkan penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium penyebab penyakit kurap.
·         Fusarium, Verticellium, dan Cercos
Ketiga jenis jamur ini merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tdaik dibasmi dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.

















F.     LIKEN (LUMUT KERAK)

Adalah hidup simbiosis antara jamur dengan algae. Liken merupakan hasil simbiosis antara jamur ascomycotina atau basidiomycotina dengan algae hijau atau algae biru. Lumut kerak dapat kita temukan pada kulit pohon dan batu-batuan. Talus liken berbentuk tipis yang tersusun atas miselium dan hifa. Setiap liken mempunyai bentuk dan warna serta habitat tertentu yang mempunyai ketergantungan pada jenis-jenis dan algae yang ada.
Jamur pada liken memperoleh makanan dari hasil fotosintesis algae, dan memperoleh air atau mineral dari jamur. Inilah yang menunjukan adanya simbiosis antara jamur dan algae. Lumut kerak melekat pada batu-batuan menggunakan rizoidnya. Bila terjadi perobahan cuaca dan kelembaban, maka liken akan melepaskan fragmen talus dan zat kimia sehingga dapat melapukan permukaan batuan tersebut dengan demikian liken akan tetap hidup.
Karena sifat di atas liken disebut dengan tumbuhan pioner (tumbuhan pertama atau pemula yang dapat mencapai pada lahan yang baru.
Contoh :
·         Usnea barbata dan Usnea dasypoga : untuk obat tuberculosis, pengahsil antibiotik asam usnin.
·         Parmelia acetubulum : berupa lembaran seperti kulit, hidup di pohon dan batu-batuan.




G.      MIKORHIZA
Adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi. Frank, ahli Botani berkebangsaan Jerman, merupakan orang yang pertama kali emnemukan hubungan simbiosis antara akar tumbuhan dan jamur yang dinamakan Mikoriza pad atahun 1885.
Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut:

1)      Ektomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman pinus, apabila hifanya tidak menembus ke dalam akar tetapi hanya pada sampai lapisan epidermis. Dengan adanya ektomikorhiza akar tanaman tidak memerlukan lagi bulu-bulu akar. Melalui jamur ini tanaman dapat memperoleh air atau unsur lainnya. Jamur ini tidak dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan akar tanaman.

2)      Endomikorhiza : hidup antara jamur dengan tanaman, apabila hifanya dapat menembus sampai ke dalam (korteks). Jamur ini biasanya terdapat tanaman anggrek, kol, bit dan beberapa jenis pohon lain. Endomikorhiza dapat hidup tanpa bersimbiosis dengan tanaman inangnya. Jamur ini membantu pertumbuhan bintil akar tanaman Leguminoceae dan mempercepat fiksasi nitrogen.

Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut:
A.    Pertumbuhannya lebih cepat dan dapat meningkatkan penyerapan unsur harta (terutama fosfat)
B.     Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena Mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air
C.     Mikoriza melindungi akar dari infeksi organisme yang pathogen
D.    Mikoriza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tumbuhan
























H.    PERAN JAMUR BAGI MANUSIA

Penggunaan manusia jamur untuk persiapan makanan atau pelestarian dan keperluan lainnya sangat luas dan memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian dan mengumpulkan jamur merupakan industri besar di banyak negara. Studi tentang dampak menggunakan historis dan sosiologis dari jamur ini dikenal sebagai ethnomycology .
Karena kapasitas kelompok ini untuk menghasilkan berbagai besar produk alami dengan antimikroba aktivitas biologis atau lainnya, banyak spesies telah lama digunakan atau sedang dikembangkan untuk industri produksi antibiotik , vitamin, dan anti-kanker dan kolesterol-menurunkan obat. Baru-baru ini, metode telah dikembangkan untuk rekayasa genetika jamur, yang memungkinkan rekayasa metabolik spesies jamur. Sebagai contoh, modifikasi genetik dari spesies ragi yang mudah tumbuh pada tingkat yang cepat dalam fermentasi besar kapal-telah membuka cara farmasi produksi yang berpotensi lebih efisien daripada produksi oleh organisme sumber asli.



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Fungi merupakan mikroorganisme eukariota yang sebagian besar bersifat multiseluler. Fungi atau cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Secara umum Fungi hidup dengan 3 cara yaitu sebagi saprofit, parasitik dan diomorfis. Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui penyerapan (absorpsi).
Fungi menempati lingkungan yang sangat beragam yang berasosiasi secara simbiotik dengan banyak organisme baik di darat maupun di air. Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Dinding sel pada fungi dilindungi oleh Selulosa dan Kitin (polisakarida yang mengandung unsur N). Fungi dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu cara seksual dan aseksual.
Berdasarkan pada cara dan cirri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau berfilamen di dalam dunia Funi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.









DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Sumber : http://biologigonz.blogspot.com
Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. Hal: 131







1 komentar:

  1. Slots Guru - Casino & Gambling Software - JtmHub
    Slot Guru is a provider of gambling software solutions including Slot Games, Slots & Casino 안성 출장안마 Games. 대전광역 출장샵 In addition to their 경기도 출장마사지 own 구리 출장마사지 games, Slots Guru offers 부산광역 출장마사지 their

    BalasHapus