MAKALAH KIMIA
KLINIK 2
KARBOHIDRAT
OLEH
Nama :FESSY NOVITA SARI
Nim :14010010
Dosen : Yurman,SKM,M.Si
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
HARAPAN
BANGSA
D3 ANALIS
KESEHATAN 2016-2017
i
KATA PENGANTAR
Segala puji
kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan
waktu yang telah di tentukan.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat.
Penulis
mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga
dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien.
Bengkulu, Maret 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL...................................................................
i
KATA
PENGANTAR
.....................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
................................................................................
1
A. Latar
Belakang..............................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah ........................................................................................
4
C.
Tujuan...........................................................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................6
A.
Pengertian karbohidrat..................................................................................6
B.Fungsi
karbohidrat.........................................................................................7
C.Klasifikasi
karbohidrat..................................................................................
8
D.Sifat-sifat
karbohidrat..................................................................................14
E. Perbedaan α glikosida dengan β
glikosida..................................................19
F.Struktur
amilum dan selulosa.......................................................................21
G.Manfaat karbohidrat....................................................................................22
H.Sumber
makanan yang mengandung karbohidrat.......................................24
I.Metabolisme
karbohidrat..............................................................................29
J.Kelebihan
dan kekurangan karbohidrat........................................................33
BAB III
PENUTUP .......................................................................................37
A.
Kesimpulan ...............................................................................................37
B. Saran
..........................................................................................................40
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................41
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam
kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang
hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita
memerlukan enrgi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan
yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok
utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Energi yang
terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari.
Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah
atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut
proses fotosintesis.
Secara
biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,
atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh
sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang
tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk
menjalankan sel-sel tubuh.
Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku
untuk sintesis jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam
lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi
4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya
kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber
karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar),
dan gula.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien
utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi
selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon
monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul
organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak.
Karbohidrat
merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh dimana karbohidrat
tersebut diklasifikasikan lagi kedalam beberapa bagian seperti monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Selain itu, agar dapat digunakan oleh sel yang
terdapat didalam tubuh maka, karbohidrat perlu melalui beberapa proses yaitu
melalui proses metabolisme.
Karbohidrat
yang diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran ataupun batasan. Sehingga,
jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang meningkat atau berlebih maka
akan mengacu timbulnya penyakit. Begitupun sebaliknya, jika kadar karbohidrat
didalam tubuh seseorang menurun atau kurang maka akan juga mengacu timbulnya
penyakit.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah yang terdapat
dalam penulisana makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian karbohidrat?
2. Apa saja
fungsi karbohidrat bagi tubuh?
3. Apa saja
klasifikasi karbohidrat?
4. Apa saja sifat-sifat karbohidrat?
5. Bagaimana membedakan α glikosida dengan β
glikosida ?
6. Bagaimana struktur amilum dan selulosa ?
7. Apa saja manfaat karbohidrat?
8. Apa saja sumber makanan yang mengandung
karbohidrat?
9. Bagaimana
proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh?
10. Apa dampak
yang ditimbulkan apabila seseorang kelebihan dan kekurangan karbohidrat?
C. TUJUAN
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Untuk
mengetahui fungsi karbohidrat bagi tubuh.
3. Untuk
mengetahui klasifikasi karbohidrat.
4. Untuk mengetahui sifat-sifat karbohidrat.
5. Untuk mengetahui perbedaanα glikosida
dengan β glikosida.
6. Untuk struktur amilum dan selulosa.
7. Untuk mengetahui manfaat karbohidrat.
8. Untuk mengetahui sumber makanan yang
mengandung karbohidrat.
9. Untuk
mengetahui proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh.
10.
Untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kelebihan dan kekurangan karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O). Contoh glukosa (C6H12O6),
sukrosa (C12H22O11), sellulosa (C6H10O5)n.
Rumus umum karbohidrat adalah Cx(H2O)y atau CnH2nOn. Karbohidrat juga dapat diartikan polihidroksi
aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose) dan turunannya atau senyawa
yang bila dihidrolisa akan menghasilkan salah satu atau kedua komponen diatas.
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari
bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas
komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan
yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena
komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon,
tetapi sejak 1880 senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon.
Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab
"sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis
sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih
tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon.
Karbohidrat memegang peranan penting dalam sistem biologi khususnya dalam
respirasi.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesa didalam tanaman-tanaman yang
memiliki klorofil. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi, misalnya glukosa
dalam sel jaringan manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh kamir atau
mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan
zat-zat organik lainnya. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas
kehidupan manusia disamping protein dan lemak.
B. FUNGSI
KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yaitu
sebagai berikut:
a.
Sumber bahan bakar.
b.
Sumber energi utama dan dapat
diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu
otak, lensa mata dan sel saraf.
c.
Bahan sintesis senyawa organic
lainnya.
d.
Pati dan glikogen berperan
sebagai cadangan makanan.
e.
Menjaga keseimbangan asam dan
basa dalam tubuh.
f.
Membantu proses penyerapan
kalsium.
g.
Sebagai materi pembangun.
h.
Berperan penting dalam
penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan
komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
i.
Polimer karbohidrat yang tidak
larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri
dan tanaman.
j.
Sebagai pelumas sendi
kerangka.
C. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1.
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya.
Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding usus halus, kemudian
masuk ke dalam aliran darah. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan sempurna
dari karbohidrat yang lebih kompleks susunannya dalam proses pencernaan.
Monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa disebut juga dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran.
Semua karbohidrat dalam tubuh akhirnya akan dirubah menjadi glukosa. Fruktosa
atau levulosa terdapat bersama glukosa dalam buah dan sayuran terutama dalam
madu. Galaktosa hanya ditemukan berasal dari penguraian disakarida.
Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Apabila
dua molekul monosakarida berikatan akan terbentuk disakarida dan mengeluarkan
air. Dalam bentuk lebih panjang lagi (2-10) monosakarida akan membentuk
oligosakarida dan dalam rantai yang lebih panjang lagi (>10) monosakarida
akan membentuk polisakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas
6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai
atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah
atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen
di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain
ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk
isomer dekstro (D). Gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah
kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin.
Jenis heksosa lain yang terdapat dalam ilmu gizi adalah manosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa
dan arabinosa.
Karbohidrat dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang paling sederhana
(glukosa) karena terdiri atas 3-6 atom C dan tidak bisa lagi dihidrolisa.
Monosakarida biasanya mudah larut dalam air dan umumnya terasa manis sehingga secara
umum disebut juga sebagai gula. Penamaannya juga berakhiran –osa.
Ada beberapa jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang peranan
terpenting dalam kehidupan, yaitu:
a.
Trios, yakni
jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C. Contohnya ialah Gliserosa,
Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
b.
Tetrosa,
yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C. Contohnya adalah
threosa, Eritrosa, xylulosa.
c.
Pentosa
jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contohnya ialah Lyxosa, Xilosa, Arabinosa,
Ribosa,Ribulosa.
d.
Hexosa jenis
monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh hexosa adalah Galaktosa, Glukosa,
Mannosa dan fruktosa. Diantara keempatnya ini yang amat dikenal dalam kehidupan
sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan glukosa.
a)
Glukosa,
terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di
alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes
tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum,
sukrosa, maltosa dan laktosa.
b)
Fruktosa,
disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling
manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula
tebu.
c)
Galaktosa,
tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
d.
Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C. Contohnya ialah
Sedoheptulosa.
2.
Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk
dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan
melepaskan molekul air. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam
air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. Contoh dari disakarida
yaitu:
a.
Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering
disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber sukrosa ialah dari tebu (100%
mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), dan jelly.
b.
Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul
glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih
mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan
berubah menjadi warna biru. Amilum terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas, yaitu:
a)
Amilosa yaitu larut dengan air panas dan mempunyai struktur rantai lurus.
b)
Amilopektin yaitu tidak larut dengan air panas dan mempunyai sruktur
rantai bercabang.
c.
Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber laktosa hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
3.
Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari
gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini
bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan
rantai lurus/cabang. Berikut adalah macam-macam polisakarida :
a.
Amilum (pati atau tepung). Amilum tidak larut di dalam
air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat
seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”. Beberapa sifat pati adalah
mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam
air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya
ini dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat
diubah oleh gula atau asam.
Pati di dalam tanaman dapat
merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati terdapat dalam bentuk
granula. Penguraian tidak sempurna dari pati dapat menghasilkan dekstrin yaitu
suatu bentuk oligosakarida. Molekulnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan
tepung dan bersifat mudah larut dalam air, mudah dicerna, sehingga baik untuk
makanan bayi. Pati dapat dihidrolisis dengan enzim amylase. Pati terdiri dari
amilosa dan amilopektin. Beras ketan amilosa (1-2%), beras biasa amilosa > 2
%.
b.
Dekstrin. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum.
Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan jodium akan
berubah menjadi wama merah.
c.
Glikogen. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan
dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila
diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan “pati
hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati
tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna
merah. Sumber utama glikogen banyak terdapat pada kecambah, serealia,
susu, syrup jagung (26%).
d.
Selulosa. Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat
dinding sel tanaman. Selulosa dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya.
CMC (carboxymethil cellulose) merupakan
salah satu contoh turunan selulosa yang digunakan pada pembuatan 15 es krim
untuk memperbaiki tekstur dan kristal laktosa sehingga lebih halus. Selain itu
CMC digunakan pada Industri makanan untuk memperbaiki tekstur. Polisakarida ini
lebih sukar diuraikan dan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : memberi
bentuk atau struktur pada tanaman, tidak larut dalam air dingin maupun air
panas, tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan manusia sehingga tidak
menghasilkan energi, tetapi dapat membantu melancarkan pencernaan makanan,
dapat dipecah menjadi satuan-satuan glukosa oleh enzim dan mikroba tertentu.
Ikatan-ikatan selulosa yang panjang dapat membentuk kapas atau serat rami.
Selulosa dan hemiselulosa terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji
kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran. Hampir 50% karbohidrat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian
yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
e.
Inulin. Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga
merupakan fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.
f.
Glikosaminoglikan. Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks. Umumnya
menyusun jaringan misalnya tulang, elastin, dan kolagen pada manusia.
g.
Glikoprotein. Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya
terdapat pada membrane sel dan merupakan protein karbohidrat.
Berdasarkan
pada dapat atau tidaknya dicerna, karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu sebagai berikut:
a.
Karbohidrat dapat dicerna
Karbohidrat
dapat dicerna contohnya adalah amilum yaitu pati dan tepung padi-padian dan
umbi-umbian. Glikogen adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada hewan
yaitu pada bagian daging dan hati.
b.
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna
Contohnya
yaitu fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan
dan selaput ari pada bulit-bulir padi. Walaupun tidak dapat dicerna, serat
makanan masih berguna bagi tubuh karena dapat mengenyangkan, memperlancar buang
air besar, menghambat penyerapan kolesterol dan glukosa pada makanan.
D. SIFAT-SIFAT KARBOHIDRAT.
Beberapa Sifat Kimia Karbohidrat:
- Sifat Mereduksi
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi,
terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk
keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi
ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul
karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++
dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya:
- Pereaksi Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat
mereduksi, juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri
atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. Larutan
Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling
B adalah larutan garam Knatartrat dari NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini
disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu
karbohidrat.
- Pereaksi Benedict
Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat
dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat
menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O.
Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi Benedict bersifat
basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah
bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa.
- Pereaksi Barfoed
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air,
dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida.
Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O
terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh disakarida, dengan
anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak
berbeda banyak. Tauber dan Kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu
dengan jalan mengganti asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang
dihasilkan direaksikan dengan pereaksi warna fosfomolibdat hingga menghasilkan
warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida. Disakarida dengan konsentrasi
rendah tidak memberikan hasil positif. Perbedaan antara pereaksi Barfoed dengan
pereaksi Fehling atau Benedict ialah bahwa pada pereaksi Barfoed digunakan
suasana asam.
- Pembentukan Furfural
Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya
stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida
menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah
reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi
furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural.
Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini
dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila
perekasi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara
hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair.
Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi
reaksi kondensasi antara furfural dengan α naftol. Walaupun reaksi ini tidak
spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan
dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negatif merupakan suatu bukti
bahwa tidak ada karbohidrat.
- Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang
terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing
karbohidarat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk
mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan
beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat
dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui.
Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk
D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk
D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan
osazon yang sama.
- Pembentukan Ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester
apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan
dengan asam fosfat dapat menghedakinya menghasilkan ester asam fosfat. Gugus
hidroksil dari monosakarida bereaksi dengan asam fosfat membentuk ester sebagai
berikut :
OH
OH
-CH2OH +
HO-P=O
-CH2-O-P=O+H2O
OH
OH
- Isomerisasi
Dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya
apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa
encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida
ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu
fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai
juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin van Eckenstein
yang berlangsung melalui proses enolisasi.
- Pembentukan Glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa.
Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak
memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat
reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang
terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang
terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan
gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.Glikosida banyak terdapat
dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida
ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks.
E. PERBEDAAN α GLIKOSIDA DENGAN β GLIKOSIDA.
Ikatan α glikosida dengan β
glikosida:
- PENGERTIAN GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa,
yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa
jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin), jembatan nitrogen
(N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin),
maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa
disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin.
Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai
glikosida.
- PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
Apabila glukosa direaksikan dengan metal alkohol, menghasilkan dua
senyawa.Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya
tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat
reaksi adalah gugus –OH yang terikatpada atom karbonnomor
1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum
glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metal dengan mono sakarida disebut
ikatan glikosida dan gugus –OH yang bereaksidisebutgugus –OH glikosidik.
Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metal alcohol
disebut juga metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini,
yaitu metil–α–D–glukosida atau metil-α-D-glukopiranosida dan metil-β-D-glukosida
atau metil-β-D-glukopiranosida. Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi
optic, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan hidrolisis, metil glikosida
dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol. Glikosida banyak terdapat
dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida
ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya
sterol. Di samping itu antara sesama monosakarida dapat terjadi ikatan
glikosida, misalnya pada molekul sukrosa terjadi ikatan
α-glukosida-β-fruktosida.
F. STRUKTUR AMILUM DAN SELULOSA.
1.StrukturAmilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983). Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Kandungan patitersusun dari dua macam karbohidrat,
amilosa dan amilo pektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
2. Struktur Selulosa
Untuk struktur kimia selulosa terdiri dari unsur C, O, H yang
membentuk rumus molekul (C6H10O5)n ,dengan ikatan molekulnya ikatan hidrogen yang sangat
erat.
Gugus fungsional dari rantai selulosa adalah gugus hidroksil. Gugus –
OH ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus –O, -N, dan –S, membentuk
ikatan hidrogen. Ikatan –H juga terjadi antara gugus –OH selulosa dengan air.
Gugus-OH selulosa menyebabkan permukaan selulosa menjadi hidrofilik. Rantai
selulosa memiliki gugus-H di kedua ujungnya. Ujung –C1 memiliki sifat
pereduksi. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat
disepanjang rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa
diikat bersama-sama membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly
crystalline) dimana setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan
hidrogen.
G. MANFAAT KARBOHIDRAT.
1. Sumber Energi
Fungsi utama
karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber
utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk
keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan
jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat
memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah
1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.Penghemat Protein
Bila
karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan
sebagai zat pembangun.
4.Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat
mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam
beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan
natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau
asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat
membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi
bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu
membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna,
sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
6.Pembentuk Makhluk Hidup
Karbohidrat
juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel merupakan
salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang
merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat
ditemukan di bagian-bagian terluar pada serangga.
H. SUMBER
MAKANAN YANG MENGANDUNG KARBOHIDRAT.
Karbohidrat merupakan senyawa yang keberadaannya
sangat melimpah di dunia ini. Banyak sekali jenis makanan yang mengandung
karbohidrat. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.
1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.
2. Kentang
rebus
Makanan sumber karbohidrat yang terakhir ini memang tidak diragukan lagi. Kandungan pati yang tinggi menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan kentang.
Makanan sumber karbohidrat yang terakhir ini memang tidak diragukan lagi. Kandungan pati yang tinggi menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan kentang.
3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau Papua. Tanaman sagu biasa tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat Indonesia. Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah. Masyarakat Indonesia Timur ini mengolah sagu menjadi bentuk seperti bubur yang lengket yang disebut papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning.
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau Papua. Tanaman sagu biasa tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat Indonesia. Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah. Masyarakat Indonesia Timur ini mengolah sagu menjadi bentuk seperti bubur yang lengket yang disebut papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning.
5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau direbus.
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau direbus.
6. Roti
Gandum Utuh
Ada banyak roti gandum yang dijual di pasaran. Tapi apakah itu benar-benar gandum utuh yang kaya serat? Belum tentu. Jangan hanya percaya dengan label ‘wholewheatbread’ di kemasan. Lihat juga daftar bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup jagung, gula fruktosa atau pengembang/perasa buatan, sebaiknya jangan membelinya.
Ada banyak roti gandum yang dijual di pasaran. Tapi apakah itu benar-benar gandum utuh yang kaya serat? Belum tentu. Jangan hanya percaya dengan label ‘wholewheatbread’ di kemasan. Lihat juga daftar bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup jagung, gula fruktosa atau pengembang/perasa buatan, sebaiknya jangan membelinya.
7. Bijirin
Gandum
Bijirin gandum tidak mengalami pengolahan yang terlalu banyak dibandingkan olahan yang banyak ditemui pada roti putih dan pasta. Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.
8. Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung. Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara direbus atau dibakar.
Bijirin gandum tidak mengalami pengolahan yang terlalu banyak dibandingkan olahan yang banyak ditemui pada roti putih dan pasta. Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.
8. Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung. Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara direbus atau dibakar.
9.
Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folicacid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan Anda menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah diolah dalam kaleng atau kemasan beku.
10. Kacang Polong
Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat.
11. Buah-Buahan Segar
Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu juga mengandung mineral dan kaya nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah umumnya mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat sehingga bereaksi seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.
12. Buah Berry
Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
13. Buah Apel
Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folicacid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan Anda menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah diolah dalam kaleng atau kemasan beku.
10. Kacang Polong
Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat.
11. Buah-Buahan Segar
Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu juga mengandung mineral dan kaya nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah umumnya mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat sehingga bereaksi seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.
12. Buah Berry
Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
13. Buah Apel
Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.
14. Sayuran
Hijau
Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.
Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.
15. Oatmeal
Oatmeal memiliki kadar glycemicindex yang rendah (tidak meningkatkan level insulin) sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1 sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau kismis.
Oatmeal memiliki kadar glycemicindex yang rendah (tidak meningkatkan level insulin) sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1 sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau kismis.
16. Pasta
Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah beberapa bentuk pasta yang biasa kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk kering yang beraneka ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian ditambahkan saus seperti bolognaise atau carbonara.
Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah beberapa bentuk pasta yang biasa kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk kering yang beraneka ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian ditambahkan saus seperti bolognaise atau carbonara.
I. METABOLISME
KARBOHIDRAT
a.
Glikolisis
Glikogen adalah molekul polisakarida yang tersimpan dalam sel-sel hewan
bersama dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam
tubuh, glikogen diubah menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan.
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosadioksidasi menjadi
molekul asam piruvat. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik
berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP
dan NADH
b.
Glikogenesis
Glikogenesis
adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati
dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam
tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat
didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena
massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di
otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Proses glikogenesis
adalah sebagai berikut:
1)
Glukosa
mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase
sedangkan di hati oleh glukokinase.
2)
Glukosa
6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami
fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible
yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P +
Glukosa 1-fosfat↔Enz + Glukosa 1,6-bifosfat↔Enz-P + Glukosa 6-fosfat
3)
Selanjutnya
glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin
difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc
pirofosforilase.
UDPGlc +
PPi↔UTP + Glukosa 1-fosfat
4)
Hidrolisis
pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik
reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5)
Atom C1 pada
glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4
pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah
ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini.
Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal
sebagai glikogenin.
UDP +
(C6)n+1◊ UDPGlc + (C6)n
c.
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang bukan
karbohidrat. Glukoneogenesis penting sekali untuk menyediakan glukosa, apabila
didalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Saraf medulla dari ginjal,
testes, jaringan embrio dan eritrosit memerlukan glukosa sebagai sumber utama
penghasil energi. Glukosa diperlukan oleh
jaringan adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam
mammae, glukosa diperlukan untuk membuat laktosa. Didalam otot, glukosa merupakan
satu-satunya bahan untuk membentuk energi dalam keadaan anaerobik.
Untuk membersihkan darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel darah
merah dan otot, dan juga gliserol yang dilepas jaringan lemak, diperlukan suatu
proses atau jalur yang bisa memanfaatkannya. Pada hewan memamah biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk
glukoneogenesis. Jalur yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah
modifikasi dan adaptasi dari jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat.
Enzim tambahan yang diperlukan dalam proses ini adalah :
a)
Piruvat karboksilase dan Fosfoenolpiruvat karboksikinase
Dalam keadaan puasa, enzim piruvat karboksilase dan enzim fosfoenolpiruvat
karboksikinase sintesisnya meningkat. Sintesis enzim ini juga dipengaruhi oleh
hormon glukokortikoid. Dalam keadaan puasa, oksidasi asam lemak dalam hepar
meningkat. Ini membawa akibat yang menguntungkan untuk glukoneogenesis karena
akan menghasilkan ATP, NADH dan oksaloasetat.
Asam lemak dan asetil-KoA akan menghambat enzim-enzim fosfofruktokinase,
piruvat kinase dan piruvat dehidrogenase, mengaktifkan enzim-enzim piruvat
karboksilase dan fruktosa 1,6-bisfosfatase. Substrat untuk glukoneogenesis
adalah:
1)
Asam laktat yang berasal dari otot, sel darah merah, medulla dari glandula
supra-renalis, retina dan sumsum tulang
2)
Gliserol, yang berasal dari jaringan lemak
3)
Asam propionat, yang dihasilkan dalam proses
pencernaan pada hewan memamah biak.
4)
Asam amino glikogenik
d.
Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus
dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan
glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan
tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi
satu dari glikogen diperlukan enzimfosforilase.
Enzim ini spesifik 4 glikogen untuk menghasilkanglukosaàuntuk proses fosforolisis rangkaian
1 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen
dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang 6.àtersisa pada tiap sisi cabang 1
(C6)n-1 +à(C6)n +
Pi Glukosa 1-fosfat
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit
trisakarida dari satu cabang ke 6 terpajan. Hidrolisis ikatanàcabang lainnya sehingga membuat
titik cabang 1 6 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching
enzyme) yangà1 spesifik.
Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya
dapat berlangsung.
J.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KARBOHIDRAT
Setiap makanan yang dikonsumsi memiliki fungsi dan
manfaat yang baik bagi tubuh. Namun, jika jumlah dan asupan zat gizi yang
dikonsumsi terlalu berlebihan ataupun tidak mencukupi maka dapat menyebabkan
berbagai penyakit. Penyakit yang ditimbulkan akibat kelebihan karbohidrat yaitu
sebagai berikut:
a.
Diabetes Melitus
Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês
yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan
di mana terjadi produksi urin yang melimpah pada penderita diabetes mellitus
(DM) merupakan suatu penyakit yang melibatkan hormon endokrin pankreas, antara
lain insulin dan glukagon. Manifestasi utamanya mencakup gangguan metabolisme
lipid, karbohidrat, dan protein yang pada gilirannya merangsang kondisi
hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia tersebut akan berkembang menjadi diabetes
mellitus dengan berbagai macam bentuk manifestasi komplikasi.
b.
Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang
ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga
menaikkan berat badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi
karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak
tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat
tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan
ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai
terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan
dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun
di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan
tirai khusus (ementum).
c.
Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan
lemak, dan kalsium tertumpuk dalam arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang
mensuplai jantung, penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri menyempit,
sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan pengiriman
oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut angina. Penyakit
jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun di
arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung
ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah
terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot
jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung
tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner
oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau
gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba).
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat
yaitu sebagai berikut:
a.
Marasmus
Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang
mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya adalah
penyakit yang sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut juga
penyakit marasmus. Ciri-ciri penyakit marasmus yaitu:
a)
Selalu merasa kelaparan
b)
Anak sering menangis
c)
Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung
lapar
d)
Kulit menjadi keriput
e)
Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit
marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada
perkembangan psikologisnya
b.
Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya
terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan
hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang
tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekruangan makan
secara menyeluruh.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat
(balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala yaitu anak kelihatan
kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang, muka berkerut seperti
orang tua dan kulit di dekat pantat juga tampak berlipat-lipat, anak tergeletak
pasif; apatis; tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak
terasa jaringan lemak subkutan diantara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui
gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna
kemerahan, rambut kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak sehat, rambut
ini sering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala
terdapat uban yang memperkuat diagnosa.
c.
Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang
abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl
(2,7 hingga 3,3mmol/L). Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia yaitu:
a)
Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang.
b)
Diet slimming, anorexia nervosa.
c)
Muntah, gastroparesis.
d)
Menyusui.
e)
Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot.
f) Alkohol,
pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa
menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan pada bab I sampai bab II maka dapat disimpulkan bahwa karbohidrat
adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur carbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O). Rumus umum senyawa karbohidrat yaitu Cx(H2O)y
Karbohidrat merupakan senyawa yang memiliki banyak jenis ataupun
klasifikasi. Karbohidrat memegang peranan yang sangat penting bagi tubuh. Untuk
dapat digunakan oleh tubuh, karbohidrat perlu mengalami beberapa proses
metabolisme di dalam tubuh. Meskipun sangat penting bagi tubuh, karbohidrat
jika di konsumsi terlalau banyak atau bahkan kurang dikonsumsi maka dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
- Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon ( C ), hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik. Memiliki rumus senyawa CnH2nOn.
- Karbohidrat dibagi menjadi dua:
1.
Sederhana :
karbohidrat yang cepat diserap oleh tubuh
2.
Kompleks :
karbohidrat yang memerlukan waktu untuk bisa di serap oleh tubuh.
- Karbohidrat berdasarakan ukuran molekulnya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.
Monosakarida
: merupakan karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis lagi
menjadi karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida terpenting dibagi menjadi ;
ü.
glukosa disebut juga dengab gula darah
ü. galaktosa
ü.fruktosa yang merupakan gula termanis.
ü. galaktosa
ü.fruktosa yang merupakan gula termanis.
1.
Disakarida
: karbohidrat yang terbentuk dari dua monosakarida, dapat dihidrolisis menjadi
monosakarida. Disakarida terpenting dibagi menjadi ;
ü.
maltosa : glukosa + glukosa, banyak digunakan dala makanan bayi
ü. laktosa : glukosa + galaktosa, disebut dengan gula susu
ü . sukrosa : glukosa + fruktosa, disebut juga dengan sakarosa. Merupakan gula produksi seprti gula pasir dan gula tebu.
ü. laktosa : glukosa + galaktosa, disebut dengan gula susu
ü . sukrosa : glukosa + fruktosa, disebut juga dengan sakarosa. Merupakan gula produksi seprti gula pasir dan gula tebu.
1.
Polisakarida
: karbohidrta hasil polimerisasi glukosa, hidrolisis sempurna akan menghasilkan
glukosa. Polisakarisa terpenting dibagi menjadi ;
ü.
selulosa merupakan bahan dasar kertas
ü. amilum disebut juga kanji/aci
ü. glikogen : merupakan cadangan energi dalam tubuh manusia
ü. amilum disebut juga kanji/aci
ü. glikogen : merupakan cadangan energi dalam tubuh manusia
- Reaksi yang terjadi pada karbohidrat
- Hidrolisis : polisakarida H2O/H+ disakarida H2O/H+ monosakarida
- Fermentasi : glukosa ragi etanol + CO2
- Dehidarasi : karbohidrat H2SO4 karbon + H2O
- Manfaat karbohidrat :
- Sumber energi
- Pemberi rasa manis pada makanan
- Pengehemat protein
- Pengatur metabolisme lemak
- Membantu pengeluaran feses
- Pembentuk makhluk hidup
- Sumber makanan yang mengandung karbohidrat
- Nasi
- Jagung
- Sagu
- Singkong
- Ubi
- Kentang
- Oat (berasal dari gandum)
- Pasta
- Buah
- Sayur
- Akibat yang ditimbulakan kerena berlebihnya mengkonsumsi karbohidrat
- Rasa mudah kantuk
- Obesitas
- Jantung
- Stroke
- Akibat yang ditimbulkan karena kekurangan karbohidrat
- Gangguan pada gizi
- Marasmus
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak.
B.
SARAN
Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi tubuh maka perlu kiranya manusia mengetahui
apa dan bagaimana itu karbohidrat sehingga manusia dapat memanfaatkannya sebaik
mungkin.
DAFTAR
PUSTAKA
Afrida
Nurul. 2013. Materi Biokimia Disakarida, (Online). (http://nurulafrida0705.blogspot.com, dikases 17
Maret 2014)
Alkahestry
Ahmad. 2013. Biokimia Part Karbohidrat, (Online). (http://sahabat-ilmu-kita.blogspot.com, diakses 17
Maret 2014)
Arifin
Lutfia. 2013. Makalah Karbohidrat, (Online). (http://lutfiarifin.blogspot.com, diakses 17
Maret 2014)
Catatan anak
peternakan. 2013. Biokimi Pengertian dan Proses, (Onlone). (http://catatananakpeternakan.blogspot.com, diakses 17
Maret 2014)
Fedril Dwi.
2014. Metabolisme Karbohidrat, (Online). (http://fedrildwi.blogspot.com, diakses 17
Maret 2014)
Foju
Veronika. 2014. Biokimia Karbohidrat, (Online). (http://veronikafoju.wordpress.com, dikases 17
Maret 2014)
Husni Risti.
2013. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Zat-zat, (Online). (http://ristihusni.blogspot.com, diakses 17
Maret 2014)
Marlitasari
Erviani. 2012. Makalah Biokimia Karbohidrat, (Online). (http://blog.ub.ac.id, diakses 17
Maret 2014)
Septi. 2013.
Makalah Biokimia Metabolisme Karbohidrat, (Online). (http://3septi.blogspot.com, diakses 17
Maret 2014)