Selasa, 08 Maret 2016

MAKALAH KIMIA KLINIK 2 tentang karbohidrat



MAKALAH KIMIA KLINIK 2

KARBOHIDRAT


AAK.jpg


OLEH


Nama :FESSY NOVITA SARI
Nim    :14010010
Dosen : Yurman,SKM,M.Si



AKADEMI ANALIS KESEHATAN
HARAPAN BANGSA
D3 ANALIS KESEHATAN 2016-2017



i


KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa  masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien.                                                             









BengkuluMaret 2016



Penulis

ii

DAFTAR ISI


DAFTAR ISI HALAMAN AWAL................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................6
A. Pengertian karbohidrat..................................................................................6
B.Fungsi karbohidrat.........................................................................................7
C.Klasifikasi karbohidrat.................................................................................. 8
D.Sifat-sifat karbohidrat..................................................................................14
E. Perbedaan α glikosida dengan β glikosida..................................................19
F.Struktur amilum dan selulosa.......................................................................21
G.Manfaat karbohidrat....................................................................................22
H.Sumber makanan yang mengandung karbohidrat.......................................24
I.Metabolisme karbohidrat..............................................................................29
J.Kelebihan dan kekurangan karbohidrat........................................................33
BAB III PENUTUP .......................................................................................37
A. Kesimpulan ...............................................................................................37
B. Saran ..........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................41
iii










BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya  bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n ,yaitu senyawa-senyawa yang  n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan  beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak.
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh dimana karbohidrat tersebut diklasifikasikan lagi kedalam beberapa bagian seperti monosakarida, disakarida dan polisakarida. Selain itu, agar dapat digunakan oleh sel yang terdapat didalam tubuh maka, karbohidrat perlu melalui beberapa proses yaitu melalui proses metabolisme.
Karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran ataupun batasan. Sehingga, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang meningkat atau berlebih maka akan mengacu timbulnya penyakit. Begitupun sebaliknya, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang menurun atau kurang maka akan juga mengacu timbulnya penyakit.
























B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah yang terdapat dalam penulisana makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian karbohidrat?
2.      Apa saja fungsi karbohidrat bagi tubuh?
3.      Apa saja klasifikasi karbohidrat?
4.      Apa saja sifat-sifat karbohidrat?
5.      Bagaimana membedakan α glikosida dengan β glikosida ?
6.      Bagaimana struktur amilum dan selulosa ?
7.      Apa saja manfaat karbohidrat?
8.      Apa saja sumber makanan yang mengandung karbohidrat?
9.      Bagaimana proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh?
10.    Apa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang kelebihan dan kekurangan karbohidrat?


C.    TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian karbohidrat.
2.      Untuk mengetahui fungsi karbohidrat bagi tubuh.
3.      Untuk mengetahui klasifikasi karbohidrat.
4.      Untuk mengetahui sifat-sifat karbohidrat.
5.      Untuk mengetahui perbedaanα glikosida dengan β glikosida.
6.      Untuk struktur amilum dan selulosa.
7.      Untuk mengetahui manfaat karbohidrat.
8.      Untuk mengetahui sumber makanan yang mengandung karbohidrat.
9.      Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh.
10.      Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kelebihan dan kekurangan karbohidrat.





















BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11), sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum karbohidrat adalah Cx(H2O)y atau CnH2nOn. Karbohidrat juga dapat diartikan polihidroksi aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose) dan turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisa akan menghasilkan salah satu atau kedua komponen diatas.
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880 senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon.
Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Karbohidrat memegang peranan penting dalam sistem biologi khususnya dalam respirasi.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesa didalam tanaman-tanaman yang memiliki klorofil. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh kamir atau mikroba lain dapat menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat-zat organik lainnya. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping protein dan lemak.

B.     FUNGSI KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a.       Sumber bahan bakar.
b.      Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
c.       Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
d.      Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
e.       Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
f.       Membantu proses penyerapan kalsium.
g.      Sebagai materi pembangun.
h.      Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
i.        Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
j.        Sebagai pelumas sendi kerangka.








C.    KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1.      Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya. Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam aliran darah. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan sempurna dari karbohidrat yang lebih kompleks susunannya dalam proses pencernaan.
Monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa disebut juga dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Semua karbohidrat dalam tubuh akhirnya akan dirubah menjadi glukosa. Fruktosa atau levulosa terdapat bersama glukosa dalam buah dan sayuran terutama dalam madu. Galaktosa hanya ditemukan berasal dari penguraian disakarida.
Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Apabila dua molekul monosakarida berikatan akan terbentuk disakarida dan mengeluarkan air. Dalam bentuk lebih panjang lagi (2-10) monosakarida akan membentuk oligosakarida dan dalam rantai yang lebih panjang lagi (>10) monosakarida akan membentuk polisakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). Gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang terdapat dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Karbohidrat dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang paling sederhana (glukosa) karena terdiri atas 3-6 atom C dan tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida biasanya mudah larut dalam air dan umumnya terasa manis sehingga secara umum disebut juga sebagai gula. Penamaannya juga berakhiran –osa.
Ada beberapa jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang peranan terpenting dalam kehidupan, yaitu:
a.       Trios, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C. Contohnya ialah Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
b.      Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C. Contohnya adalah  threosa, Eritrosa, xylulosa.
c.       Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contohnya ialah Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,Ribulosa.
d.      Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh hexosa adalah Galaktosa, Glukosa, Mannosa dan fruktosa. Diantara keempatnya ini yang amat dikenal dalam kehidupan sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan glukosa.
a)      Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
b)      Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu.
c)      Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
d.       Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C. Contohnya ialah Sedoheptulosa.

2.      Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. Contoh dari disakarida yaitu:
a.       Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber sukrosa ialah dari tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), dan jelly.
b.      Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Amilum terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, yaitu:
a)      Amilosa yaitu larut dengan air panas dan mempunyai struktur rantai lurus.
b)  Amilopektin yaitu tidak larut dengan air panas dan mempunyai sruktur rantai bercabang.
c.       Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber laktosa hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.


3.      Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul  monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Berikut adalah macam-macam polisakarida :
a.              Amilum (pati atau tepung). Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut “gelatinisasi”. Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau asam.
Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati terdapat dalam bentuk granula. Penguraian tidak sempurna dari pati dapat menghasilkan dekstrin yaitu suatu bentuk oligosakarida. Molekulnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan tepung dan bersifat mudah larut dalam air, mudah dicerna, sehingga baik untuk makanan bayi. Pati dapat dihidrolisis dengan enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin. Beras ketan amilosa (1-2%), beras biasa amilosa > 2 %.
b.    Dekstrin. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan jodium akan berubah menjadi wama merah.
c.       Glikogen. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Sumber utama glikogen  banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).
d.      Selulosa. Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Selulosa dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya. CMC (carboxymethil cellulose) merupakan salah satu contoh turunan selulosa yang digunakan pada pembuatan 15 es krim untuk memperbaiki tekstur dan kristal laktosa sehingga lebih halus. Selain itu CMC digunakan pada Industri makanan untuk memperbaiki tekstur. Polisakarida ini lebih sukar diuraikan dan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : memberi bentuk atau struktur pada tanaman, tidak larut dalam air dingin maupun air panas, tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan manusia sehingga tidak menghasilkan energi, tetapi dapat membantu melancarkan pencernaan makanan, dapat dipecah menjadi satuan-satuan glukosa oleh enzim dan mikroba tertentu. Ikatan-ikatan selulosa yang panjang dapat membentuk kapas atau serat rami. Selulosa dan hemiselulosa terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
e.       Inulin. Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga merupakan fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.
f.       Glikosaminoglikan. Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks. Umumnya menyusun jaringan misalnya tulang, elastin, dan kolagen pada manusia.
g.      Glikoprotein. Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya terdapat pada membrane sel dan merupakan protein karbohidrat.
Berdasarkan pada dapat atau tidaknya dicerna, karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a.       Karbohidrat dapat dicerna
Karbohidrat dapat dicerna contohnya adalah amilum yaitu pati dan tepung padi-padian dan umbi-umbian. Glikogen adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada hewan yaitu pada bagian daging dan hati.
b.      Karbohidrat yang tidak dapat dicerna
Contohnya yaitu fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan selaput ari pada bulit-bulir padi. Walaupun tidak dapat dicerna, serat makanan masih berguna bagi tubuh karena dapat mengenyangkan, memperlancar buang air besar, menghambat penyerapan kolesterol dan glukosa pada makanan.





D. SIFAT-SIFAT KARBOHIDRAT.
Beberapa Sifat Kimia Karbohidrat:
  1. Sifat Mereduksi
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu++ dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu misalnya:

  1. Pereaksi Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi, juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan Fehling A dan larutan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 dalam air, sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam Knatartrat dari NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat.

  1. Pereaksi Benedict
Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi Benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa.
  1. Pereaksi Barfoed
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada oleh disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak. Tauber dan Kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu dengan jalan mengganti asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan direaksikan dengan pereaksi warna fosfomolibdat hingga menghasilkan warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida. Disakarida dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif. Perbedaan antara pereaksi Barfoed dengan pereaksi Fehling atau Benedict ialah bahwa pada pereaksi Barfoed digunakan suasana asam.

  1. Pembentukan Furfural
Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural. Oleh karena furfural apabila direaksikan dengan α naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.
 Pereaksi Molisch terdiri atas larutan α naftol dalam alkohol. Apabila perekasi ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara furfural dengan α naftol. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat. Hasil negatif merupakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.

  1. Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidarat. Hal ini sangat penting artinya karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa menyusui.
Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama.

  1. Pembentukan Ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghedakinya menghasilkan ester asam fosfat. Gugus hidroksil dari monosakarida bereaksi dengan asam fosfat membentuk ester sebagai berikut :

                         OH                                  OH
-CH2OH + HO-P=O                   -CH2-O-P=O+H2O
                         OH                                   OH

  1. Isomerisasi
Dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula, apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin van Eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.

  1. Pembentukan Glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik.Glikosida banyak terdapat dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks.


















E.  PERBEDAAN α GLIKOSIDA DENGAN β GLIKOSIDA.
   Ikatan α glikosida dengan β glikosida:

  1. PENGERTIAN GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.

  1. PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
Apabila glukosa direaksikan dengan metal alkohol, menghasilkan dua senyawa.Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikatpada atom karbonnomor
1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metal dengan mono sakarida disebut ikatan glikosida dan gugus –OH yang bereaksidisebutgugus –OH glikosidik.
Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metal alcohol disebut juga metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil–α–D–glukosida atau metil-α-D-glukopiranosida dan metil-β-D-glukosida atau metil-β-D-glukopiranosida. Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optic, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan hidrolisis, metil glikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol. Glikosida banyak terdapat dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya sterol. Di samping itu antara sesama monosakarida dapat terjadi ikatan glikosida, misalnya pada molekul sukrosa terjadi ikatan α-glukosida-β-fruktosida.















F.  STRUKTUR AMILUM DAN SELULOSA.
1.StrukturAmilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983). Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Kandungan patitersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilo pektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
2. Struktur Selulosa
 Untuk struktur kimia selulosa terdiri dari unsur C, O, H yang membentuk rumus molekul (C6H10O5),dengan ikatan molekulnya ikatan hidrogen yang sangat erat.

 Gugus fungsional dari rantai selulosa adalah gugus hidroksil. Gugus – OH ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus –O, -N, dan –S, membentuk ikatan hidrogen. Ikatan –H juga terjadi antara gugus –OH selulosa dengan air. Gugus-OH selulosa menyebabkan permukaan selulosa menjadi hidrofilik. Rantai selulosa memiliki gugus-H di kedua ujungnya. Ujung –C1 memiliki sifat pereduksi. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat disepanjang rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa diikat bersama-sama membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly crystalline) dimana setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan hidrogen.

G. MANFAAT KARBOHIDRAT.
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.


4.Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
6.Pembentuk Makhluk Hidup
            Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat ditemukan di bagian-bagian terluar pada serangga.


H. SUMBER MAKANAN YANG MENGANDUNG KARBOHIDRAT.
Karbohidrat merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah di dunia ini. Banyak sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Beras Merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, 
zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.

2. Kentang rebus
Makanan sumber karbohidrat yang terakhir ini memang tidak diragukan lagi. Kandungan pati yang tinggi menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian orang dapat menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan kentang.

3. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk 
penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
4. Sagu
Sagu menjadi makanan pokok bagi penduduk di daerah Maluku atau Papua. Tanaman sagu biasa tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat Indonesia. Bentuknya seperti bubuk yang kemudian akan diolah. Masyarakat Indonesia Timur ini mengolah sagu menjadi bentuk seperti bubur yang lengket yang disebut papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning.

5. Singkong
Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Akar tanaman ini dapat menjadi makanan yang mengenyangkan. Biasa disajikan dengan dibuat menjadi tiwul, digoreng atau direbus.

6. Roti Gandum Utuh
Ada banyak roti gandum yang dijual di pasaran. Tapi apakah itu benar-benar gandum utuh yang kaya serat? Belum tentu. Jangan hanya percaya dengan label ‘wholewheatbread’ di kemasan. Lihat juga daftar bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup jagung, gula fruktosa atau pengembang/perasa buatan, sebaiknya jangan membelinya.

7. Bijirin Gandum
Bijirin gandum tidak mengalami pengolahan yang terlalu banyak dibandingkan olahan yang banyak ditemui pada roti putih dan pasta. Mengonsumsi gandum utuh membuat perut terasa kenyang lebih lama dan bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga untuk memrosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.

8. Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung. Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara direbus atau dibakar.

9. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folicacid, serat, vitamin, 
protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan Anda menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah diolah dalam kaleng atau kemasan beku.

10. Kacang Polong
Seperti halnya kacang, kacang polong juga jenis karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong mengandung vitamin K, mangan, vitamin C dan tinggi serat.

11. Buah-Buahan Segar
Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu juga mengandung mineral dan kaya nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah umumnya mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat sehingga bereaksi seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.

12. Buah Berry
Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

13. Buah Apel
Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.

14. Sayuran Hijau
Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga 
mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.

15. Oatmeal
Oatmeal memiliki kadar glycemicindex yang rendah (tidak meningkatkan level insulin) sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1 sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau kismis.

16. Pasta
Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah beberapa bentuk pasta yang biasa kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk kering yang beraneka ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian ditambahkan saus seperti bolognaise atau carbonara.




















I. METABOLISME KARBOHIDRAT

a.       Glikolisis
Glikogen adalah molekul polisakarida yang tersimpan dalam sel-sel hewan bersama dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam tubuh, glikogen diubah menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosadioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH
b.      Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Proses glikogenesis adalah sebagai berikut:
1)      Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
2)      Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 1-fosfat↔Enz + Glukosa 1,6-bifosfat↔Enz-P + Glukosa 6-fosfat
3)      Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPi↔UTP + Glukosa 1-fosfat
4)      Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5)      Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
UDP + (C6)n+1◊ UDPGlc + (C6)n
c.       Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang bukan karbohidrat. Glukoneogenesis penting sekali untuk menyediakan glukosa, apabila didalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Saraf medulla dari ginjal, testes, jaringan embrio dan eritrosit memerlukan glukosa sebagai sumber utama penghasil energi. Glukosa diperlukan oleh jaringan adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam mammae, glukosa diperlukan untuk membuat laktosa. Didalam otot, glukosa merupakan satu-satunya bahan untuk membentuk energi dalam keadaan anaerobik.
Untuk membersihkan darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel darah merah dan otot, dan juga gliserol yang dilepas jaringan lemak, diperlukan suatu proses atau jalur yang bisa memanfaatkannya. Pada hewan memamah biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk glukoneogenesis. Jalur yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah modifikasi dan adaptasi dari jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat. Enzim tambahan yang diperlukan dalam proses ini adalah :
a)      Piruvat karboksilase dan Fosfoenolpiruvat karboksikinase
Dalam keadaan puasa, enzim piruvat karboksilase dan enzim fosfoenolpiruvat karboksikinase sintesisnya meningkat. Sintesis enzim ini juga dipengaruhi oleh hormon glukokortikoid. Dalam keadaan puasa, oksidasi asam lemak dalam hepar meningkat. Ini membawa akibat yang menguntungkan untuk glukoneogenesis karena akan menghasilkan ATP, NADH dan oksaloasetat.
Asam lemak dan asetil-KoA akan menghambat enzim-enzim fosfofruktokinase, piruvat kinase dan piruvat dehidrogenase, mengaktifkan enzim-enzim piruvat karboksilase dan fruktosa 1,6-bisfosfatase. Substrat untuk glukoneogenesis adalah:
1)      Asam laktat yang berasal dari otot, sel darah merah, medulla dari glandula supra-renalis, retina dan sumsum tulang
2)      Gliserol, yang berasal dari jaringan lemak
3)      Asam propionat, yang dihasilkan dalam proses pencernaan pada hewan memamah biak.
4)      Asam amino glikogenik
d.      Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzimfosforilase.
Enzim ini spesifik 4 glikogen untuk menghasilkanglukosaàuntuk proses fosforolisis rangkaian 1 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang 6.àtersisa pada tiap sisi cabang 1
(C6)n-1 +à(C6)n + Pi  Glukosa 1-fosfat
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu cabang ke 6 terpajan. Hidrolisis ikatanàcabang lainnya sehingga membuat titik cabang 1 6 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yangà1 spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.















J.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KARBOHIDRAT
Setiap makanan yang dikonsumsi memiliki fungsi dan manfaat yang baik bagi tubuh. Namun, jika jumlah dan asupan zat gizi yang dikonsumsi terlalu berlebihan ataupun tidak mencukupi maka dapat menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit yang ditimbulkan akibat kelebihan karbohidrat yaitu sebagai berikut:
a.       Diabetes Melitus
Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin yang melimpah pada penderita diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang melibatkan hormon endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon. Manifestasi utamanya mencakup gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang pada gilirannya merangsang kondisi hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia tersebut akan berkembang menjadi diabetes mellitus dengan berbagai macam bentuk manifestasi komplikasi.
b.      Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).
c.       Jantung Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk dalam arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba).
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat yaitu sebagai berikut:
a.       Marasmus
Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus. Ciri-ciri penyakit marasmus yaitu:
a)      Selalu merasa kelaparan
b)      Anak sering menangis
c)      Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
d)     Kulit menjadi keriput
e)      Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan psikologisnya
b.      Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala yaitu anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang, muka berkerut seperti orang tua dan kulit di dekat pantat juga tampak berlipat-lipat, anak tergeletak pasif; apatis; tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jaringan lemak subkutan diantara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, rambut kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak sehat, rambut ini sering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang memperkuat diagnosa.

c.       Hipoglikemia
Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L). Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia yaitu:
a)      Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang.
b)      Diet slimming, anorexia nervosa.
c)      Muntah, gastroparesis.
d)     Menyusui.
e)      Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot.
f)       Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.









BAB III
                                                          PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab I sampai bab II maka dapat disimpulkan bahwa karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur carbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Rumus umum senyawa karbohidrat yaitu Cx(H2O)y Karbohidrat merupakan senyawa yang memiliki banyak jenis ataupun klasifikasi. Karbohidrat memegang peranan yang sangat penting bagi tubuh. Untuk dapat digunakan oleh tubuh, karbohidrat perlu mengalami beberapa proses metabolisme di dalam tubuh. Meskipun sangat penting bagi tubuh, karbohidrat jika di konsumsi terlalau banyak atau bahkan kurang dikonsumsi maka dapat menimbulkan berbagai penyakit.
            Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
  • Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon        ( C ), hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik. Memiliki rumus senyawa CnH2nOn.
  • Karbohidrat dibagi menjadi dua:
1.     Sederhana : karbohidrat yang cepat diserap oleh tubuh
2.     Kompleks : karbohidrat yang memerlukan waktu untuk bisa di serap oleh tubuh.
  • Karbohidrat berdasarakan ukuran molekulnya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.     Monosakarida : merupakan karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida terpenting dibagi menjadi ;
ü.  glukosa disebut juga dengab gula darah
ü. galaktosa
ü.fruktosa yang merupakan gula termanis.
1.     Disakarida       : karbohidrat yang terbentuk dari dua monosakarida, dapat dihidrolisis menjadi monosakarida. Disakarida terpenting dibagi menjadi ;
ü.  maltosa : glukosa + glukosa, banyak digunakan dala makanan bayi
ü.  laktosa : glukosa + galaktosa, disebut dengan gula susu
ü . sukrosa : glukosa + fruktosa, disebut juga dengan sakarosa. Merupakan gula produksi seprti gula pasir dan gula tebu.
1.     Polisakarida     : karbohidrta hasil polimerisasi glukosa, hidrolisis sempurna akan menghasilkan glukosa. Polisakarisa terpenting dibagi menjadi ;
ü.  selulosa merupakan bahan dasar kertas
ü.  amilum disebut juga kanji/aci
ü.  glikogen : merupakan cadangan energi dalam tubuh manusia
  • Reaksi yang terjadi pada karbohidrat
    • Hidrolisis         : polisakarida H2O/H+     disakarida H2O/H+     monosakarida
    • Fermentasi       : glukosa  ragi         etanol + CO2
    • Dehidarasi       : karbohidrat   H2SO4       karbon + H2O
    • Manfaat karbohidrat :
      • Sumber energi
      • Pemberi rasa manis pada makanan
      • Pengehemat protein
      • Pengatur metabolisme lemak
      • Membantu pengeluaran feses
      • Pembentuk makhluk hidup
      • Sumber makanan yang mengandung karbohidrat

  • Nasi
  • Jagung
  • Sagu
  • Singkong
  • Ubi
  • Kentang
  • Oat (berasal dari gandum)
  • Pasta
  • Buah
  • Sayur

  • Akibat yang ditimbulakan kerena berlebihnya mengkonsumsi karbohidrat

  • Rasa mudah kantuk
  • Obesitas
  • Jantung
  • Stroke
  • Akibat yang ditimbulkan karena kekurangan karbohidrat
    • Gangguan pada gizi
    • Marasmus
    • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak.


B.     SARAN
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh maka perlu kiranya manusia mengetahui apa dan bagaimana itu karbohidrat sehingga manusia dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.
















DAFTAR PUSTAKA



Afrida Nurul. 2013. Materi Biokimia Disakarida, (Online). (http://nurulafrida0705.blogspot.com, dikases 17 Maret 2014)

Alkahestry Ahmad. 2013. Biokimia Part Karbohidrat, (Online). (http://sahabat-ilmu-kita.blogspot.com, diakses 17 Maret 2014)

Arifin Lutfia. 2013. Makalah Karbohidrat, (Online). (http://lutfiarifin.blogspot.com, diakses 17 Maret 2014)

Catatan anak peternakan. 2013. Biokimi Pengertian dan Proses, (Onlone). (http://catatananakpeternakan.blogspot.com, diakses 17 Maret 2014)

Fedril Dwi. 2014. Metabolisme Karbohidrat, (Online). (http://fedrildwi.blogspot.com, diakses 17 Maret 2014)

Foju Veronika. 2014. Biokimia Karbohidrat, (Online). (http://veronikafoju.wordpress.com, dikases 17 Maret 2014)

Husni Risti. 2013. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Zat-zat, (Online). (http://ristihusni.blogspot.com, diakses 17 Maret 2014)

Marlitasari Erviani. 2012. Makalah Biokimia Karbohidrat, (Online). (http://blog.ub.ac.id, diakses 17 Maret 2014)

Septi. 2013. Makalah Biokimia Metabolisme Karbohidrat, (Online). (http://3septi.blogspot.com, diakses 17 Maret 2014)


Wikipedia. 2014. Karbohidrat, (Online). (http://id.wikipedia.org, diakses 17 Maret 2014)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar