MAKALAH
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
OLEH
ARIUS NOKI
FESSY NOVITA SARI
LUKI MARLIANI
RESTA FEBRIANTI
ULFA OKTAVIA
YULVITA SARI PUTRI
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
HARAPAN
BANGSA
D3 ANALIS
KESEHATAN 2015-2016
i
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada
gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar
makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL..................................................................................
i
KATA
PENGANTAR .....................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................
1
A. Latar
Belakang..............................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah.........................................................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi Interpersonal............................................................................3
B. Persepsi Interpersonal dan
Konsep Diri dalam Keahlian Komunikasi Interpersonal.....4
C. Hubungan Keahlian
komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi...............................5
BAB III
PENUTUP ...........................................................................................................8
Kesimpulan
........................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA
........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang
paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur
di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita
digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian
kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar. Akan
tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat,
ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang
disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi
seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai
bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang
manusia.
Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana
tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi
adalah mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya,
maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan komunikasi juga
tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti pesan
tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau
mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima mungkin
tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-benar
memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang
formal, misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja
seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar
kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam
berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki
communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya
yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai
sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan dalam
berkomunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
komunikasi interpersonal?
2. Hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam komunikasi interpersonal?
3. Bagaimana memupuk keahlian
komunikasi iterpersonal?
4. Bagaimana pentingnya
keahlaian komunikasi interpersonal dalam komunikasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaina informasi antara dua
orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yanh vital dalam organisasi
karena komunikasi diperlukan bagi evektifitas kepemimpinan, perencanaan,
pengendalian, koordinasi, latihan , manajemen konfilk, serta proses-proses
organisasi lainnya.
Komunikasi interpersonal biasanya didefinisikan oleh komunikasi ulama dalam
berbagai cara, biasanya menggambarkan peserta yang tergantung pada satu sama
lain dan memiliki sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan satu pada satu
percakapan atau individu berinteraksi dengan banyak orang dalam masyarakat. Ini
membantu kita memahami bagaimana dan mengapa orang berperilaku dan
berkomunikasi dengan cara yang berbeda untuk membangun dan menegosiasikan
realitas sosial . Sementara komunikasi interpersonal dapat didefinisikan
sebagai area sendiri studi, itu juga terjadi dalam konteks lain seperti
kelompok dan organisasi.
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan
pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek
komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal ,
dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada
tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang
komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar
individu yang terlibat dalam tindak komunikatif. Deddy Mulyana (2005)
menyatakan: “komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun nonverbal.” (Mulyana, 2005:73).
Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung
pada siapa mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika
seseorang berkomunikasi dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi akan lebih
dari mungkin berbeda dari jenis komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam
tindakan komunikatif dengan teman atau penting lainnya.
Secara keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik
dan tidak langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi,
serta komputer-mediated-komunikasi. Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim
pesan dan penerima pesan akan menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang dikirim
pada tingkat mengerti makna dan implikasi.
Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan keterangan tentang sesuatu kepada
penerima, mempengaruhi sikap penerima, memberikan dukungan psikologis kepada
penerima, atau mempengaruhi penerima.
B. Persepsi Interpersonal dan
Konsep Diri dalam Keahlian Komunikasi Interpersonal
Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian
dalam kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti
orang tersebut mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal
besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada
hubungan interpersonal. Karena itu kecermatan persepsi interpersonal akan
sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita.
Faktor-faktor personal yang mempengaruhi persepsi nterpersonal diantaranya
adalah pengalaman, motivasi, kepribadian, stereotyping,atribusi.
Perilaku kita dalam berkomunikasi interpersonal amat bergantung pada
persepsi interpersonal. Jadi persepsi interpersonal membawa pengaruh yang besar
bagi komunikasi interpersonal. Kegagalan komunikasi dapat diperbaiki apabila
orang tersebut menyadari bahwa persepsinya salah. Komunikasi interpersonal kita
akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa persepsi kita bersifat
subjektif dan cenderung keliru.
Konsep diri diperlukan agar kita bisa mengamati diri dan sampailah pada
gambaran dan penilaian diri kita. William D. Brooks mendefinisikan konsep diri
sebagai pandangan dan perassan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri
ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis. Konsep diri bisa juga dijadikan
alat pengukur kepercayaan diri kita.
Faktor-faktor yang mempengruhi konsep diri diantaranya adalah orang lain
dan kelompok. Ada kelomok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh
terhadap pembentukan konsep diri kita. Ini disebut kelompok rujukan. Dengan
melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya
dengan ciri-ciri kelompoknya. Pengaruh konsep diri pada komunikasi
interpersonal diantaranya adalah sebagai berikut:
• Nubuat yang dipenuhi sendiri
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
interpersonal karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan
konsep dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri
deisebut sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri. Sukses komunikasi interpersonal
banyak bergantung pada kualitas konsep diri yang positif atau negatif. Sebagai
peminat komunikasi, sebaiknya kita mampu mengidentifikasi tanda-tanda konsep
diri yang positif atau negatif.
• Membuka diri
Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang
sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri
kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila
konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk
menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cenderung
menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang
lain.
• Percaya diri
Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul
dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan diri sendiri. Orang yang tidak
menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan.
Orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari
situasi komunikasi. Ia takut kalau orang lain akan mengejeknya atau
menyalahkannya.
• Selektivitas
Konsep diri
mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada
pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsi pesan itu, dan
apa yang kita ingat. (Anita Taylor 1977: 112). Dengan singkat, konsep diri
menyebabkan terpaan selektif, persepsi selektif, dan ingatan selektif.
C. Hubungan Keahlian
komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi
Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut
akan berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi
interpersonal melalui konsep diri. Konsep diri seperti yang telah tertuang
diatas sangat penting dilakukan agar kita ahli dalam berkomunikasi. Komunikasi
yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan
komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami tetapi hubungan
dengan komunikan menjadi rusak. DeVito (1992) memandang komunikasi
interpersonal yang efektif berdasarkan humanistic model dan pragmatic model.
Humanistic model (soft approach) menunjukkan bahwa kualitas komunikasi
interpersonal yang efektif ditentukan oleh 5 faktor, sebagai berikut: Openness
(keterbukaan), Empathy, Supportiveness (mendukung), Positiveness (sikap
positif), Equality (kesetaraan). Pragmatic model (behavioural) atau disebut
juga sebagai pendekatan keras (hard approach) atau (competence model) fokus
pada perilaku tertentu yang harus digunakan oleh pelaku komunikasi
interpersonal baik sebagai pembicara maupun sebagai pendengar apabila ingin
efektif. Pendekatan ini pun menyatakan ada 5 skemampuan yang harus dimiliki,
yaitu sebagai berikut:
• Confidence (percaya diri)
maksudnya adalah para pelaku komunikasi interpersonal harus memilki rasa
percaya diri secara sosial (social confidence).
• Immediacy merujuk pada
situasi adanya perasaan kebersamaan antara
pembicara dan pendengar
(oneness). Immediacy ditunjukan dengan sikap memperhatikan, menyenangi, dan
tertarik pada lawan bicara
• Interaction management
maksudnya adalah kemampuan untuk mengontrol interaksi demi memuaskan kedua
belah pihak pelaku komunikasi.
• Expressiveness maksudnya
adalah kemampuan untuk secara sungguhsungguh terlibat dalam proses komunikasi.
• Other orientation maksudnya
adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan orang lain selama proses komunikasi
interpersonal berlangsung.
Butir-butir tersebut di atas menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki agar
suatu proses komunikasi interpersonal efektif. Idealnya semua kemampuan
tersebut harus dimiliki oleh para pelaku komunikasi interpersonal. Namun DeVito
(1992) memberikan peringatan bahwa dalam menerapkan kemampuan tersebut setiap
situasi komunikasi, dan aspek budaya yang berbeda pada pelaku komunikasi. Jadi
aturan-aturan komunikasi interpersonal yang efektif tersebut harus diterapkan
secara fleksibel.
Ada sejumlah model untuk menganalisa hubungan personal, tetapi dengan
mengikuti ikhtisar dari Coleman dan Hammen (1974:224-231). Model-model tersebut
antara lain adalah sebagai berikut:
• Model pertukaran sosial
Model ini memandang hubungan
interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang
lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
• Model peranan masyarakat
Model peranan melihatnya
sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus memainkan peranannya
sesuai dengan naskah yang telah dibuat masyarakat. Hubungan interpersonal
berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan dan
tuntutan peranan, memiliki keterampilan peranan, dan terhindari dari konflik
peranan dan kerancunan peranan.
• Model permainan
Dalam model ini, orang-orang
berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga
bagian kepribadian manusia.
• Model interaksional
Model ini memandang hubungan
interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat
struktural, integratif, dan medan. Semua sistem terdiri dari
subsistem-subsisitem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu
kesatuan.
Pola-pola
komunikasi interpersonal mempuanyai efek yang berlainan pada hubungan
interpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang melakukan
komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin baik hubungan mereka. Yang
menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan. Tetapi bagaimana
komunikasi itu dilakukan. Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal
dalam komunikasi interpersonal adalah percaya, kejujuran, sikap suportif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan
pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek
komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan
banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada
tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang
komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar
individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.
Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian
dalam kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti
orang tersebut mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal
besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada
hubungan interpersonal. Karena itu kecermatan persepsi interpersonal akan
sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita.
Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut
akan berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi
interpersonal melalui konsep diri. Konsep diri seperti yang telah tertuang
diatas sangat penting dilakukan agar kita ahli dalam berkomunikasi. Komunikasi
yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat,
Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni.1995.Komunikasi
organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.
A.G.Lunadi.1987. Komunikasi
Mengena.Yogyakarta:Kanisius.
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu
Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994,
Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of
Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar